Jumat, 19 Desember 2014

Kepahlawanan yang merepotkan

Saya tahu kalau berbuat baik itu seringkali tidak mudah. Namun kalau berbuat baik tapi justru merepotkan, ini sebuah pelajaran baru bagi saya.

Sore ini, saya memanfaatkan transportasi umum ibukota. Sebuah transportasi yang sangat menjanjikan jika dan hanya jika manajemennya profesional. Tapi saya tidak mau membahas transjakarta yang sering menjengkelkan, namun sekaligus dirindukan. Saya berdiri di antrian depan namun bukan yang paling depan.

Sekitar beberapa lama menunggu, Transjakarta datang. Penjaga halte menginstruksikan untuk mendahulukan penumpang yang keluar. Semua penumpang sepertinya sudah keluar, tapi antrian masih belum diperbolehkan masuk. Lalu terlihat petugas mengangkat keluar sebuah kursi roda, dan seorang wanita sedang digendong atau lebih tepatnya diangkat oleh beberapa orang. Salah satu yang mengangkat rupanya seorang wanita. Ia terlihat sangat agresif.

Hanya beberapa orang saja yang terlihat sibuk. Yang satu sibuk memposisikan kursi roda, yang satu sibuk berusaha mengangkat si wanita yang kelihatannya cukup berat. Saya lihat tidak ada koordinasi di antara yang mengatur kursi roda dan yang mengangkat wanita itu sehingga berulang kali wanita itu malah terperosok ke lantai halte. Yang berusaha mengangkat wanita itu adalah wanita yang agresif tadi. Ia terlihat kerepotan dan kelelahan namun terus melingkarkan tangannya untuk mengangkat wanita ini.

Penumpang masih belum bisa masuk karena terhalang oleh kursi roda dan aksi mengangkat wanita. Saya akhirnya menerobos antrian agar bisa membantu mereka.

"Biar saya saja yang angkat mbak. Tolong kursi rodanya sedikit didekatkan."

Wanita yang agresif ini menjauh. Lalu saya angkat wanita ini. Cukup berat bagi saya yang tidak pernah berolah raga mengangkat beban. Lalu wanita yang agresif tadi masuk kembali ke transjakarta tanpa basa basi. Loh! Berarti ia hanya penumpang yang berusaha membantu, bukan teman apalagi saudara. Kemudian antrian akhirnya bisa masuk setelah beberapa lama menunggu aksi kepahlawanan tadi.

Saya pikir tadi adalah aksi kepahlawanan yang tidak mengukur kemampuan diri. Alangkah lebih bijak jika wanita agresif tadi meminta seseorang yang lebih kuat untuk mengangkat wanita itu dari awal. Atau mungkin saja ia sudah meminta namun tidak ada yang bersedia? Ah Indonesia tidak seburuk itu saya pikir. Tapi kalau banyak yang kurang respon mungkin saja. Namun ketidakresponan itu bisa dikalahkan dengan meminta tolong.

Memang ada beberapa kejanggalan di sini. Namun dari banyak kejanggalan, saya melihat sebuah pelajaran. Bahwa kita harus bisa mengukur kemampuan diri. Tidak berusaha menjadi the only man on the show namun justru merepotkan yang lain.

Kamis, 18 Desember 2014

Orang gila yang masih waras

Pertama kali saya

Fact and opinion

Some writers don't always convey their message directly. This makes readers difficult to figure out what they  are really trying to say. It is moreover also difficult for the readers to distinguish between fact and opinion. Because these two may appear close together, even in the same sentence, readers need to carefully or even meticulously identify them. 

To make it easy, the key difference between facts and opinions is that facts can be verified, or checked for accuracy. While, opinions cannot be checked for accuracy. Opinions are what someone personally thinks or feels about an issue

Facts are objective. They can be found in official and legal records, and in the physical sciences. Objective facts are what researchers seek in laboratories or through controlled studies. Facts usually contains precise numbers. 

Opinions are based on subjective judgment and personal values. An opinion is a result of thinking that involves abstract concepts and different moral basic. We may find experts who have studied the same issue carefully and provide very different opinions in the end. That's why opinions are often disputed.

Although opinions cannot be verified for accuracy, writers should back their opinions with evidence, facts, and reason to support them and convinces the reader that it is a valid opinion. A valid opinion is one which is solid and persuasive, and one in which the writer cites other respected authorities who are in agreement.

Some opinions obviously deserve more attention than others do. When experts discuss something related to their field, their opinions are more informed and therefore more reliable than the opinions of people who know little about it.

Be an alert and critical reader. Understand the differences between facts and opinions. Interpret and apply both into your critical thinking.

Kamis, 11 Desember 2014

A collection of poems

Salah satu film indonesia yang cukup fenomenal adalah AADC yang tayang di bioskop sekitar tahun 2001-2002. Pada saat itu, tiba-tiba banyak remaja berduyun-duyun menjadi pujangga dadakan, termasuk saya di dalamnya. Mereka dan saya terinspirasi dari film ini yang berhasil mengeluarkan puisi dari lemari perpustakaan yang tak tersentuh ke atas panggung anak muda yang penuh sorot cahaya.

Ada beberapa puisi dari film AADC yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Dan saya pikir cukup menarik untuk ditampilkan di sini:


What's up with Love?
A woman comes in the name of love
A mother leaves because of love
Suffused with an orange poison
your face is like moon sound asleep in your heart
Walled in by darkness and cold

What is the matter of them?
Leaving one's heart to be scorned
And for once I witness heaven's work
Through the eyes of Eve

What's wrong with love?
And I will surely return when the moon is full
To ask again of her love
Not for her, not for everyone
But for myself, because I want you
And that is all


About Someone
I run to the forest then I sing
I run to the beach and shout out loud
It is so quiet
I hate being quiet and alone

I want to be noisy
I want to be at market
I'm bored with being tired
I want to get rid of you, darkness
I feel covered with soot if I'm alone

Just break the glass to make a noise
Let them howl, until there is a tumult
I can see an angel weaving a striped spider's web on the wall of a white palace
Why not just swing the bell, until it winces
Or should I run to the forest, turn to the beach

Aku Ingin Bersamanya Selamanya (Puisi)



Aku Ingin Bersamanya Selamanya

Ketika tunas ini tumbuh, serupa tubuh yang mengakar
Setiap napas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat, lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ah, di luar itu pasir, di luar itu debu
Hanya angin meniup saja, lalu hilang terbang tak ada
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu, maka duduk saja
Maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu

AADC. 2002 

English version

I Want to be Together Forever
When this bud grows, like a body taking roots
Each breath taken is a word
Imaginings, sounds, emotions mingle together weaving one robe around us
our hands join, our lips form in unision
Every word we say is the command of the high priestess
The rest is sand, the rest is dust
Only the wind blows, then swirls and disappears
But we still dance, a dance that only we know
Our souls are like palanquin, so just take a seat
And we will take all
Because we are one

Senin, 08 Desember 2014

Sedikit info tentang emas


Berikut ini adalah kadar kemurnian emas menurut standar umum yang berlaku di dunia yang perlu saya ketahui:
Emas 24 karat adalah emas murni (99.99%)
Emas 22 karat memiliki komposisi 91.7% emas, dicampur bahan lain 8.3% (biasanya perak)
Emas 20 karat memiliki kompoisis 83.3% emas
Emas 18 karat memiliki komposisi 75% emas

Untuk mempermudah, sudah tersedia tetapan untuk menentukan karat berdasar kadarnya. Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) - No : SNI 13-3487-2005 standard karat sbb: Karat Kadar emas
  • 24 K = 99,00 - 99,99%
  • 23 K = 94,80 - 98,89%
  • 22 K = 90,60 - 94,79%
  • 21 K = 86,50 - 90,59%
  • 20 K = 82,30 - 86,49%
  • 19 K = 78,20 - 82,29%
  • 18 K = 75,40 - 78,19%
Emas 22 karat seharusnya mempunyai kadar sekitar 90.6% sampai 94.79%. Namun ternyata pada prakteknya ketentuan ini tidak digunakan. Seringkali toko emas memiliki ketentuan sendiri yang tidak mengacu pada SNI. Emas dengan kandungan 80% dapat diklaim sebagai emas 22 karat. Emas 20 karat di Indonesia mungkin memiliki kandungan emas yang sama dengan emas 18 karat di luar negeri. Karena itu janganlah terpaku pada karat. Namun perhatikan kadar kandungan emasnya. Jika anda ingin membeli emas, jangan ragu tanyakan berapa kadarnya dalam %. Karena sesungguhnya yang menjadi patokan harga adalah kandungan kadar emas dalam perhiasan.

Jika mau harga emas terkini, bisa kunjungi http://odnv.co.id/harga-hari-ini-buyback 

Senin, 24 November 2014

Campaign Promises


Promises made during presidential candidate's campaign should practically be the same as proposals. I could see obviously that campaigning for president is essentially a marketing process, in which candidates sell themselves as products, differentiate themselves from the other products, attempt to take the other products in a lower position, and make proposals on how they will perform if they get the job. This is why campaign promises are such an important part of the election process, especially if they revolve around issues that have become problematic or create emotional interest. Most often, these issues involve money.

"Campaign promises may change but their purpose is always the same, that is to win the minds of voters."


It's interesting to see how history is likely to repeat itself and at the same time is easily forgotten. With good intentions, presidential candidates stage their platforms with campaign promises designed to influence voters' opinions and then win their heart. In fact, voters do not realize that some of the promises are difficult to quantify and unaccountable. In an ideal world, each campaign promise would be presented with the complete story, but the political process doesn't seem to endorse that concept. Voters miss this thing. Unfortunately, this happens again and again.

Jumat, 21 November 2014

Neraca minyak yang sederhana

Nah, kali ini saya mau belajar tentang hitung-hitungan neraca minyak. Yang saya tahu dari hasil googling dan diskusi warung soto surabaya, ternyata minyak mentah itu tidak dihitung dengan gayung apalagi ember. Karena ember tiap rumah bisa berbeda. Bahkan meski di rumah yang sama, ember di kamar mandi depan pun bisa berbeda ukuran dengan yang ada di kamar mandi belakang. Sepertinya ada kesepakatan bahwa minyak mentah itu harus dihitung dengan barrel. Gampangnya, 1 Barrel = 1 drum. Untuk minyak mentah = 158,9873 liter.

Minyak mentah setelah diolah menjadi banyak sekali produk, antara lain: gas, avtur, minyak tanah, bensin, solar, asphalt, dan masih banyak lagi. Dari 1 barrel minyak mentah, kurang dari 50% yang akan menjadi minyak mateng alias bensin. Ya kurang lebih 75 liter bensin. Lalu diolah lagi di pengilangan minyak yang menyebabkan nilai oktannya berbeda. Ini yang membedakan premium dan pertamax.

Nah, sebenarnya saya agak bingung ketika terjadi kontroversi kenaikan harga bensin atau solar. Hitung-hitungannya kelihatan rumit banget. Yang satu bilang ABCD, yang satu bilang BCFG. Cuman ketemu di huruf B dan C. Tapi tidak clear di awal dan di akhir si minyak itu. Mentahnya Indonesia punya berapa, dan matengnya punya berapa; ini yang sering diburamkan oleh para elit itu.

Tapi dari semua kerumitan ini, mungkin hanya abang tukang soto surabaya ini yang tidak ikut rumit. Dia cuma menaikan harga dari Rp 8000 menjadi Rp 10.000. Alasannya sederhana dan jauh dari kerumitan, yaitu daging dan bumbu-bumbu naik. Dan dari harga yang naik ini, saya tinggal mengurangi kerupuk yang biasa saya beli sebagai teman si soto supaya pengeluaran saya tetap seperti ketika harga bensin belum naik. Sederhana dan jauh dari kerumitan. Ya semoga para elit itu hidupnya tidak serumit hitung-hitungan mereka.

Kamis, 20 November 2014

Hadits Nabi

Salah satu yang saya pelajari dari perkerjaan saya adalah keilmiahan. Apapun itu, mulai dari proses berpikir, berpendapat, apalagi ketika sudah menyangkut tugas kerja. Semua harus ilmiah. Lalu saya sedikit berpikir tentang hal-hal di luar pekerjaan saya. Saya berfikir tentang agama yang saya anut. Apakah ilmiah atau jangan-jangan tidak ilmiah?

Sebagai orang Islam, saya meyakini bahwa ada 2 sumber besar hukum atau syariat yang harus saya ikuti. Yang pertama adalah Al-Quran, dan yang kedua adalah Al-Hadits. Dan ternyata saya mendapati keduanya sangat ilmiah.

Di tulisan ini, saya mau sedikit berbagi tentang Al-Hadits. Bagi umat islam, pasti paham bahwa hadits adalah segala perkataan (sabda), perilaku dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam.

Namun secara umum pengertian Hadits Rasulullah SAW adalah catatan tentang:
1] Segala sesuatu yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW.
2] Segala sesutu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
3] Perkataan atau perilaku Sahabat yang disetujui atau didiamkan saja oleh Nabi Muhammad SAW.
4] Perkataan atau perilaku Sahabat yang dilarang atau dikomentari negatif oleh Nabi Muhammad SAW.

Lalu di manakah keilmiahan hadits yang saya maksud? Yaitu dalam keotentikan hadits itu atau yang sering kita dengar dengan derajat hadits.

Yang pertama, hadits bisa dilihat dari jumlah perawinya. Yaitu
1. Hadits Mutawatir
2. Hadits Ahad, terdiri dari: Hadits Shahih, Hasan, dan Dha’if.

Hadits Mutawatir adalah hadits Rasulullah SAW (catatan tentang sesuatu hal yang dikatakan atau dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri, HANYA oleh dan dari Beliau SAW, dan TIDAK SELAIN Beliau SAW ) yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits bisa dikatakan sebagai hadits Mutawatir:
[1]. Rawi-rawinya tsiqat dan mengerti terhadap apa yang dikabarkan dan (menyampaikannya) dengan kalimat bernada pasti. [Sifat kalimatnya Qath'iy (pasti) dan tidak Dzanni (berdasarkan dugaan) ].
[2]. Sandaran penyampaiannya kepada sesuatu yang konkret, yaitu perawinya menyaksikan secara langsung dengan matanya sendiri bahwa hal itu dikatakan/dilakukan oleh Rasulullah SAW, atau mendengar secara langsung dengan telinganya sendiri bahwa hal itu dikatakan/dilakukan oleh Rasulullah SAW, seperti misalnya:
“sami’tu” = aku mendengar
“sami’na” = kami mendengar
“roaitu” = aku melihat
“roainaa” = kami melihat
[3]. Bilangan (jumlah) perawinya banyak, sehingga menurut adat kebiasaan mustahil mereka berdusta secara berjamaah dan bersama-sama. Dan kesemuanya menyampaikan dengan nada kalimat yang bersifat Qath’iy (pasti) dan tidak Dzanni (berdasarkan dugaan).
[4]. Bilangan Perawi yang banyak ini tetap demikian dari mulai awal sanad, pertengahan sampai akhir sanad. Rawi yang meriwayatkannya minimal 10 orang. Perawi2 tersebut terdapat pada semua generasi yang sama. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam lapisan pertama dengan jumlah rawi-rawi pada lapisan berikutnya. Misalnya, kalau ada suatu hadits yang diberi derajat mutawatir itu diriwayatkan oleh 5 orang sahabat maka harus pula diriwayatkan oleh 5 orang Tabi’in demikian seterusnya, bila tidak maka tidak bisa dinamakan hadits mutawatir.

[Catatan: Apabila satu saja dari syarat-syarat di atas tidak terpenuhi maka TIDAK BISA digolongkan sebagai hadts mutawatir.]

Lalu hadits Ahad, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya adalah “Dhonniy”. Sebelumnya para ulama ahli hadits membagi hadits Ahad menjadi dua macam, yakni hadits Shahih dan hadits Dha’if. Namun Imam At Turmudzy kemudian membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:

Hadits Shahih: Menurut imam ahli hadits Ibnu Sholah, hadits shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak mu’allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
I.B-1-a. Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
I.B-1-b. Harus bersambung sanadnya
I.B-1-c Diriwayatkan oleh orang / perawi yang adil.
I.B-1-d Diriwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
I.B-1-e Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih)
I.B-1-f Tidak cacat walaupun tersembunyi.

Hadits Hasan: Yaitu hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.

Hadits Dha’if: Yaitu hadits yang tidak bersambung (terputus) sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.

Lalu ada juga hadits menurut kualitas periwayatannya.
1. Hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadits ini disebut hadits Marfu’ atau Maushul.
2. Hadits yang terputus sanadnya, yaitu:

Hadits Mu’allaq: Yaitu hadits yang “tergantung”, yaitu hadits yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya, yang berarti termasuk hadits dha’if.

Hadits Mursal: Disebut juga hadits yang ”dikirim”, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para Tabi’in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan Sahabat yang menerima hadits itu.

Hadits Mudallas: Disebut juga hadits yang ‘disembunyikan’ cacatnya. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya.

Hadits Munqathi: Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain Sahabat dan Tabi’in.

Hadits Mu’dhol: Disebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para Tabi’in dan Tabi’ut-Tabi’in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan Tabi’in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri hadits Shahih tersebut di atas. Apabila BERTENTANGAN dengan ciri-ciri hadits Shahih maka bisa dikategorikan termasuk hadits-hadits dha’if.

Juga ada hadits dha'if yang disebabkan 'cacat' perawi, yaitu:

Hadits Maudhu’. Yang berarti ‘yang dilarang’, yaitu hadits yang dalam sanadnya terdapat perawi yang pernah ketahuan berdusta atau dituduh suka berdusta. Jadi hadits itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits alias hadits palsu.

Hadits Matruk. Yang berarti ‘hadits yang ditinggalkan / diabaikan’, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan hanya oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu pernah ketahuan berdusta atau dituduh suka berdusta. Jadi hadits itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits alias hadits palsu.

Hadits Munkar. Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh perawi yang dikenal terpercaya / jujur. Maka hadits semacam ini tidak boleh digunakan, dan sebagai gantinya harus menggunakan hadits dengan topik yang sama namun yang diriwayatkan oleh perawi lain yang dikenal terpercaya / jujur.

Hadits Mu’allal. Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat, yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Al-Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani bahwa hadis Mu’allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits Ma’lul (yang dicacati) atau disebut juga hadits Mu’tal (hadits sakit atau cacat).

Hadits Mudhthorib. Artinya hadits yang kacau, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) yang kacau atau tidak sama dan berkontradiksi dengan yang dikompromikan.

Hadits Maqlub. Artinya hadits yang ‘terbalik’, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang didalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).

Hadits Munqalib. Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah.

Hadits Mudraj. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya, sehingga mengurangi kualitas keaslian hadits tersebut, atau bahkan merubah pengertian dari hadits tersebut.

Hadits Syadz. Hadits yang ‘jarang’, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya), namun isinya bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Demikian menurut mayoritas ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang dihapal ulama hadits. Sedang yang banyak dihapal ulama hadits disebut juga hadits Mahfudz.

Wah, betapa menariknya ilmu hadits ini. Ini baru luarnya saja, belum masuk ke dalamnya dan lebih detail lagi.

Kamis, 06 November 2014

Persaingan yang tidak jelas

Sore itu saya naik motor. Motor ini bukan motor kredit seperti kebanyakan orang, dan ini menjadi kebanggaan saya. Tapi bukan kredit atau cicilan yang mau saya bahas. Karena kalau bahas cicilan, mungkin saya terbebas dari cicilan motor, namun malah mengingatkan saya dengan tanggungan cicilan yang lain.

Jadi ceritanya sore itu saya mengendarai motor saya yang bukan merupakan motor kreditan. Gaya berkendara motor saya ini sebenarnya tergantung suasana, bisa cepat bisa juga santai. Dan sore itu suasananya memaksa saya harus cepat.

Karena harus cepat maka saya meliuk-liuk bagai ular. Kok agak aneh ya pengibaratannya. Tapi lanjut cerita, sore itu saya balap apapun jenis kendaraan yang ada di depan saya. Mulai dari motor, mobil, bis, maupun truk. Sampai akhirnya ada seorang pengendara motor yang membalap saya. Setelah berhasil membalap saya, ia memperlambat kecepatannya sehingga saya bisa membalapnya kembali. Namun setelah saya balap, ia kembali membalap saya dengan penetarasi yang cukup berbahaya. Saya pun kaget. Tidak hanya kaget, namun itu membuat saya harus membalap dia kembali.

Gas motor saya tarik, dan rem sedikit saya lupakan. Gigi 3 saya pacu sampai 90km/jam. Lalu masuk gigi 4, entah sampai kecepatan berapa namun yang pasti di atas 100km/jam. Lalu lintas tidak terlalu ramai, 15 menit berselang, dan "yes" akhirnya saya bisa membalap motor itu. Sayangnya balapan liar sore itu harus berakhir karena gang jalan rumah sudah terlihat.

"Menang juga.. hehe" itu yang saya pikirkan pertama kali. Lalu saya berpikir kali kedua, "Terus saya dapat apa?"

Sore itu, di gang rumah yang cukup buat mobil melintas itu, tidak ada kemeriahan penonton yang menyambut kemenangan saya. Tidak ada piala dan papan yang bertulis sejumlah uang yang bisa saya angkat. Tidak ada sorotan kamera, tidak ada wartawan, tidak ada pesta. Dan tanpa sadari saya sudah berada di teras rumah. Terlihat anak saya mengintip dari balik kaca sambil tertawa. Lalu ada istri saya yang berusaha mencari tangan saya untuk diciumnya.

Tiba-tiba saya termenung. Termenung yang membuat saya berjanji untuk menjaga emosi saya ketika berada di jalan, karena saya cinta diri saya dan keluarga saya.  

Selasa, 18 Maret 2014

10 Tahun menjadi Fans Arsenal




Sepuluh tahun sudah Arsenal tidak mengangkat trofi; sangat menggemaskan bagi saya yang mulai menyukai tim ini semenjak awal tahun 2000. Musim ini (2013-2014) memang ada sedikit gairah untuk membuat kejutan. Sekali lagi, hanyalah harapan akan adanya kejutan, bukan target. Bahkan kepesimisan ini saya tulisakan dalam sebuah prediksi. Sebelum kompetisi 2013-2014 dimulai, saya memprediksikan Chelsea yang akan juara, diikuti ManCity, lalu Man United, kemudian baru Arsenal di peringkat ke empat. Bagi saya ini yang paling realistis.

THE DREAM TEAM Arsenal 2003 berhasil menjuarai BPL 2003/04 dengan rekor tak terkalahkan. Sebuah tim yang luar biasa, fenomenal, jantan, betina, apapun itu namanya. Di sini, saya mencoba untuk membandingkan mereka dengan kekuatan Arsenal yang sekarang (2013/14).

SEIMBANG. Ada beberapa pemain yang berada satu level. Karakter dan kemampuan mereka sama. Szczesny bisa disejajarkan dengan Lehmann. Koscielny dengan Keown. Gibbs dengan Ashley Cole, Rosicky dengan Ljungberg, Flamini dengan Parlour. Chamberlain dengan Gilberto Silva.  Sekali lagi, ini menurut saya, karena belum tentu mereka setuju. Saya pun belum pernah berkesempatan menendang bola ke Szczesny maupun Lehmann untuk membandingkan mereka. Saya 90% sadar bahwa perbandingan ini adalah subjektivitas saya.

SAMA NAMUN BERBEDA. Ada dua pemain yang bertipe sama, namun berbeda. Yang pertama, antara Cazorla dan Pires yang berposisi dan bergaya bermain yang sama. Kebiasaan mereka bermain di kiri lapangan (masih bagus gak sampai keluar) dan berpenetrasi ke tengah. Pires memiliki penyelesaian akhir yang lebih baik. Yang kedua antara Sagna dan Lauren; mereka berposisi bek kanan. Keduanya memiliki daya bertahan kuat dan sering tiba-tiba ada di depan. Sagna lebih unggul dalam keakuratan umpan silang. Tendangan pisang! 

PEMAIN KUNCI. Ada beberapa pemain yang tidak bisa dibandingkan. Di sinilah kuncinya! Arsenal sekarang tidak memiliki Sol Cambell. Ia pemain bertahan yang sangat kuat, disiplin, dan menyeramkan! Tidak ada yang menyamai kualitasnya. Lalu Patrick Viera. Ia pemain tengah yang kuat dalam bertahan dan menyerang. Kalau di PES, attacking dan defendingnya 95. Perannya sekarang dimainkan oleh Mikel Arteta. Namun kualitas Arteta masih di bawah Viera (terutama dalam bermain musik. Maksud?). Kemudian arsenal 2003 memiliki Bergkamp; seorang penyerang yang selalu mencari lubang hehe.. Ia pemain tenang dan menghanyutkan. Positioning, passing, dan finishing yang super duper. Peran ini sekarang dimainkan oleh Ozil. Namun sekali lagi, Ozil belum sampai di level itu. Dan terakhir adalah sang legenda, Thiery Henry. Ia memiiki kemampuan yang lengkap sebagai penyerang. Beri saja bola kepadanya dan selesailah urusan.

Dari semua perbandingan ini, Arsenal sekarang memiliki senjata yang tidak dimiliki oleh Arsenal 2003. Yaitu si jenius Aaron Ramsey. Sayang pemain ini terlalu lama cidera, padahal saya sangat berharap ia bisa menjadi kunci kesuksesan tim berlambang meriam ini. Get well soon "Azza" The Welshman!

Begitulah, tiap jaman memiliki pahlawan dan andalannya tersendiri. Dan masa lalu hanyalah pelajaran bagi mereka yang mau belajar. 

Rabu, 12 Februari 2014

Hidup serasa sinetron

Teruntuk yang sedang menjalani kehidupan yang sangat sulit sehingga merasa menjadi orang yang mendapat ujian kehidupan paling berat di dunia ini, saya akan bilang, anda lebay... heuheu.

Begini ceritanya. Baru saja saya chatting dengan teman lama. Kami sharing, lebih tepatnya saya yang lebih banyak mendengarkan. Dari hasil sharing sekitar 1 jam tadi, saya akhirnya tahu episode kehidupan yang sedang ia jalani. Kisahnya begitu menyayat hati saya. Bahkan sinetron Indonesia yang lebailisme pun kalah menyedihkan. Saya tidak perlu menceritakan kisahnya di sini; namun ada dua hal yang bisa disimpulkan:

Pertama, saya tidak akan pernah bisa merasakan hal yang tidak pernah saya alami. Jadi, jika saya mencoba menasihati seseorang, namun saya tidak pernah mengalami hal yang serupa, maka hal itu bagaikan "burung yang mengajari ikan untuk berenang". 

Kedua, setiap orang harus bisa menjawab pertanyaan "Mengapa ia harus bertahan hidup?" Itu yang memotivasi mereka untuk terus menjalani kehidupan, seberat apapun jalannya.

Akhirnya, hidup memang serasa sinetron. Jalani saja peran yang ada. Saya yakin Allah tidak akan menguji kita melebihi batas kesanggupan kita. Semakin berat ujiannya, berarti semakin hebat orangnya. Dan teman saya yang satu ini sungguh hebat. Salut!